Derita Hati Ku Tanggung Sendiri..
Aku kerdil dibanding rupa
Hidup dengan dipenuhi duka dan lara
Setiap saat ku berendam airmata
Menahan diri dari rasa kecewa dan sengsara..
Tiada kata seindah bicara
Yang termampu ku susun sebagai madah pujangga
Untuk memikat hati sekuntum bunga yang dipuja
Yang mekar subur mewangi menghiasi setaman..
Aku tiada rupa yang mampu menawan hatimu
Kemiskinan pula yang melanda hidup ku ini
Mana mungkin bunga sepertimu kan menerima diri ini
Jauh sekali untuk ku memetikmu untuk menghiasi kamar hidup ini..
Aku bukan hartawan
Aku bukan dari golongan cendiakawan
Aku bukan dari golongan atasan
Aku hanyalah insan kerdil yang punya perasaan..
Hidup bagai sampan hanyut di tengah lautan
Bergadai nyawa menempuh ombak kehidupan
Demi meneruskan sebuah penghidupan
Walau bagai menanti karam tenggelam bersama perasaan..
Kini bunga yang dipuja hilang di taman
Yang tinggal hanyalah tangkai yang tiada lagi mewangi
Bunga yang kupuja selama ini kini telah dipetik orang
Yang tinggal padaku hanyalah setangkai kehampaan
Terkubur jua impian dan harapan..
Ku merenung di air yang tenang
Terlihatlah satu wajah yang penuh kehampaan
Teringat aku pada pesan ibu dan ayah
Jangan dipuja bunga yang menawan
Kelak, takut diri yang merana seorang diri
Jangan di nanti pada yang telah pergi
Jangan di harap pada yang tak pasti
Dan jangan di rayu pada yang tak sudi..
Biarlah airmata ini menjadi saksi
Sebuah perasaan yang tiada dihargai
Biarlah airmata ini menjadi peneman
Peneman seumur hidup ku yang ada
Derita hati ini ku tanggung sendiri..
Hidup dengan dipenuhi duka dan lara
Setiap saat ku berendam airmata
Menahan diri dari rasa kecewa dan sengsara..
Tiada kata seindah bicara
Yang termampu ku susun sebagai madah pujangga
Untuk memikat hati sekuntum bunga yang dipuja
Yang mekar subur mewangi menghiasi setaman..
Aku tiada rupa yang mampu menawan hatimu
Kemiskinan pula yang melanda hidup ku ini
Mana mungkin bunga sepertimu kan menerima diri ini
Jauh sekali untuk ku memetikmu untuk menghiasi kamar hidup ini..
Aku bukan hartawan
Aku bukan dari golongan cendiakawan
Aku bukan dari golongan atasan
Aku hanyalah insan kerdil yang punya perasaan..
Hidup bagai sampan hanyut di tengah lautan
Bergadai nyawa menempuh ombak kehidupan
Demi meneruskan sebuah penghidupan
Walau bagai menanti karam tenggelam bersama perasaan..
Kini bunga yang dipuja hilang di taman
Yang tinggal hanyalah tangkai yang tiada lagi mewangi
Bunga yang kupuja selama ini kini telah dipetik orang
Yang tinggal padaku hanyalah setangkai kehampaan
Terkubur jua impian dan harapan..
Ku merenung di air yang tenang
Terlihatlah satu wajah yang penuh kehampaan
Teringat aku pada pesan ibu dan ayah
Jangan dipuja bunga yang menawan
Kelak, takut diri yang merana seorang diri
Jangan di nanti pada yang telah pergi
Jangan di harap pada yang tak pasti
Dan jangan di rayu pada yang tak sudi..
Biarlah airmata ini menjadi saksi
Sebuah perasaan yang tiada dihargai
Biarlah airmata ini menjadi peneman
Peneman seumur hidup ku yang ada
Derita hati ini ku tanggung sendiri..
5 Komen:
hiks...macam kecewa teruk je...usah begitu kanda kame...hidup harus diteruskan.tak kira kamu di golongan yang mana...
Oh dinda ku Lady D...
jodoh mmg allah dah tentukan,tak kira kita di golongan mana.. tp kita ttp hamba allah yg satu..
tkcr!
mcm frust jerr...kuatkn semangat...jgn sedih2...kat luar tue rmai lg y solo..cr laa lg yerr...jgn trlalu ingt pada org y dh x sudi...sbb hnya wat kite trsiksa jerr..
hai kamezaim pun dah ikut ber lara mcm idalara ke..kita ni snasib kot..ditinggalkan...dilukakan..dikecewakan...nasib badan..jom kite kapel? hahahaaha..
Post a Comment